Pose diartikan sebagai sikap sopan santun yang dimaksudkan untuk mengesankan orang lain, kepura-puraan yang disengaja, serta sikap yang diasumsikan oleh model untuk tujuan fotografi atau seni.
Secara sederhana, pose yang baik dapat dilakukan dengan mengenali sudut dan posisi terbaik kita. Ini menjadi langkah terpenting yang harus diingat. Setiap orang punya sudut dan posisi terbaiknya untuk bergaya di depan kamera, semisal, saya (merasa) lebih cantik jika difoto dari arah kanan, dibanding jika dari arah kiri.
Selanjutnya, dikenal beberapa jenis pose, yakni pose berdasarkan arah tubuh, yang meliputi;
Wajah, sebelum melakukan pemotretan, kenali bentuk wajah model. Bentuk wajah akan menentukan dari sisi mana si model terlihat lebih menarik, untuk kemudian menentukan: Arah lurus terhadap kamera, Arah 45o menentukan main-light, Arah menyamping mengikuti main-light.
Dagu (chin) merupakan salah satu elemen penting dari wajah selain bibir, mata, hidung dan telinga. Berdasarkan ketiga arah dan posisi si model maka pose dagu dapat diarahkan: Lurus, Keatas, Kebawah.
Tangan, posisi tangan dapat diatur peletakannyasecara bervariasi pada berbagai bagian tubuh, sebagai berikut, tangan di pinggang: depan/belakang, tangan di bahu, tangan disilang di depan dada, tangan memegang tangan lainnya.
Supaya lebih menarik lagi, jari si model juga harus ditata, misalnya; jari lurus seperti biasanya, akan tetapi posisinya juga diatur arahnya atau jari dilentikkan, serta jari agak direnggangkan dengan sudut (angle) yang baik pastinya akan menciptakan foto yang baik pula.
Bahu, juga memiliki peran penting untuk memberikan kesan tertentu bagi si model. Beberapa pose yang berkaitan dengan bahu; tubuh dimiringkan ke arah kiri/kanan (pose bahu si model disesuaikan dengan pose arah wajah, dengan maksud agar karakter dan mood si model dapat terbentuk bahu sejajar, bahu kanan diturunkan/dinaikkan).
Kaki, pada dasarnya pose kaki lebih ditujukan agar si model terkesan anggun untuk wanita atau gagah untuk pria, serta berkesan dinamis. Aturlah Kaki agak terbuka, Salah satu kaki diposisikan agak kedepan/kebelakang/kesamping, Salah satu kaki agak ditekuk dengan pose setengah diangkat dan bertumpu pada ujung jari kiri (pointy).
Ada juga pose berdasarkan ekspresi, yakni; ekspresi sexy, model akan terlihat sexy bila bibir agak terbuka, mata agak dipicing, dagu lurus ke bawah atau ke atas. Ekspresi sweet, model akan terlihat sweet bila tersenyum, mata berbinar, digabung dengan pengarahan dagu.
Ekspresi cool, model akan terlihat cool bila bibir agak terbuka/tertutup, mata memandang biasa digabungkan dengan perngarahan dagu. Ekspresi ceria, model akan terlihat ceria bila tertawa, mata berbinar, digabungkan dengan pengarahan dagu.
Serta ada pose berdasarkan kesan dari foto yang dihasilkan, semisal; pose statis (diam), kesan dari pose ini akan terlihat saat model sedang berdiri (bersandar pada tembok), duduk (pada kursi, tangga, lantai). Pose dinamis (gerak), pose ini bertujuan agar foto yang dihasilkan memberikan kesan model sedang melangkah, melompat, berlari dan sebagainya.
Dikarenakan teknik yang digunakan ialah freeze maka pose badan, bahu, tangan, dan kaki harus ditata terlebih dahulu, diawali dengan gerakan-gerakan kecil agar kesan dinamis sebagai momen puncak dapat tercipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar